![]() |
Agus Salim |
Bireuen, Tabloid Prestasi.
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireun dalam penanggulangan masalah narkoba tidak bisa berjalan sendiri tanpa peran serta dari masyarakat. Untuk itu, Kepala Desa di empat Kecamatan, Kota Juang, Jeumpa, Juli dan Peusangan di wilayah Kabupaten Bireuen, diberikan bekal pengetahuan dan informasi seputar narkoba baru-baru ini Selasa (15/4/2014), bertempat di Oproom Kantor Pemkab Bireuen.
Selain diberikan bekal kepada Kepala Desa, BNNK juga memberikan bekal kepada Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Masyarakat (Ormas). Yang berlangsung di Aula Meuligoe Bireuen, Kamis (17/4/2014), guna mengajak Kepala Desa, OKP dan Ormas siap memerangi narkoba di wilayah Kabupaten Bireun.
Metode yang digunakan BNNK Bireuen yaitu, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba, mengkampanyekan gaya hidup sehat tanpa narkoba dan merangkul segenap lapisan masyarakat untuk bahu-membahu menangani atau memerangi masalah narkoba.
Di Bireuen sendiri, upaya-upaya tersebut terus dilakukan BNNK dengan mensosialisasi ke sekolah-sekolah serta lapisan masyarakat yang memiliki posisi-posisi strategis dalam kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Selain masyarakat umum, BNNK Bireuen juga menyasar aparat pemerintah, seperti Kepala Desa. Pasalnya Kepala Desa memiliki peran penting dan menjadi pelopor utama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program pemberantasan narkoba yang dilaksanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan OKP, Ormas di Bireuen.
Adapun pemateri pada Advokasi Inpres Nomor 12 Tahun 2011 tentang P4GN tersebut, masing-masing pejabat dari BNNP Aceh, BNNK Bireuen, Polres Bireuen serta dari Kejaksaan Negeri setempat.
Kepala BNNK Bireuen Drs. Agussalim kepada Tabloid Prestasi mengatakan, " Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) terhadap Kepala Desa moment sangat penting, selanjutnya pengetahuan tentang bahaya narkoba yang diperoleh para kepala desa dapat disosialisasi kembali kepada masyarakat secara tansparan, guna menunjukkan keprihatinan, kepedulian, serta tanggung jawab dan tekad untuk memberantas kejahatan yang mengancam masa depan bangsa, ujarnya.
Namun, setiap OKP dan Ormas di daerah tetap memiliki peran dalam upaya advokasi program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di samping itu, kata Agussalim, Ormas dan Organisasi kepemudaan di Bireuen selama ini sangat aktif. Mereka merupakan ujung tombak dan memiliki peran yang sangat luas dalam membina generasi muda, agar terbebas dari jeratan penggunaan narkoba di Kabupaten Bireuen.
harapan utama kegiatan advokasi implementasi inpres ini, Kepala Desa, Ormas, OKP maupun LSM, agar ke depan lebih memahami dan memiliki tujuan yang sama dalam melaksanakan perannya di tengah masyarakat. Agar nantinya dapat disampaikan kepada warga di lingkungannya serta para pemuda.
Agussalim berharap, supaya adanya peran dan dukungan semua institusi pemerintah di semua tingkatan dan instansi swasta untuk mewujudkan pemberantasan narkoba di Kabupaten Bireuen, salah satunya melalui program P4GN agar berjalan dengan maksimal, semoga dengan diadakannya sosialisasi ini tentang penyalahgunaan Narkoba, menjadi solusi bersama dalam upaya mencegah dan mengurangi serta memerangi peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Bireuen, pintanya
Selain kegiatan ini, BNNK Bireuen juga melakukan tes urine terhadap siswa di sekolah menengah dalam rangka meningkatkan peran sekolah dalam memberantas narkoba, guna mencipta lingkungan sekolah bebas narkoba sehingga melahirkan kader anti narkoba di kalangan siswa, terutama di Kabupaten Bireuen, imbuh Agusalim
lanjutnya, aksi dimaksud terdapat empat bidang kegiatan, yaitu bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan yang melibatkan instansi, stakeholder terkait.
Disela-sela rehat kegiatan acara, Tabloid Prestasi mewawancarai Kepala Desa Bandar Bireuen Adnan Adam, untuk dimintai tanggapannya tentang penyalahgunaan narkoba dan peranan perempuan yang dijadikan bagian dari sindikat jaringan narkorba.
Ia menanggapi, pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tugas penegak hukum tetapi juga menuntut peran aktif masyarakat. Modus operasi kasus narkotika sudah sangat canggih dan salah satu yang amat penting adalah melibatkan perempuan, sebut Adnan Adam.
Menurut Adnan, perempuan tidak hanya dimanfaatkan menjadi kurir, tetapi juga menjadi korban bahkan jadi obyek oleh sindikat pengedar narkoba, Adnan menambahkan, penyalahgunaan narkoba sering membuat resah berbagai kalangan, terutama kelangsungan hidup generasi muda sebagai penerus bangsa akan hancur apabila mereka menggunakan narkoba.
Lebih lanjut dikatakan Adnan, keberadaan narkoba dari hari kehari semakin mengkhawatirkan, dan jika melihat dampak yang ditimbulkannya, penyalahgunaan narkotika kini menjadi satu hal yang harus diwaspadai. Bahkan banyak kalangan yang mengatakan narkotika haram.
Saya menyambut baik kegiatan tersebut, lantaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat, sehingga perlu penanganan serius melalui kerjasama pemerintah dan masyarakat, cetus Adnan Adam, menutupi wawancara. (Herman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar