Minggu, 25 Mei 2014

SD Negeri Tupah: Walaupun Dalam Kesederhanaan Pengembangan Diri Anak Tetap Diutamakan




Aceh Tamiang, Tabloid Prestasi

Sekolah Dasar (SD) Negri Tupah yang terletak di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, keberadaannya memang belum bisa disetarakan dengan sekolah-sekolah sederjat yang berada di Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh, apalagi dengan sekolah internasonal yang ada di Ibu Kota Negara, Jakarta.

Namun sejak sekolah ini berada di bawah pimpinan Ibu Guru Baridah, S.Pd, kegiatan belajar mengajar telah memberikan warnanya tersendiri, dengan mengintesifkan pendidikan keagamaan dan pengembangan diri anak didik. 


Tujuannnya tidak lain, untuk membentuk karakter anak agar dalam kesederhanaan mereka selalu bisa berprestasi dan mandiri, serta kehidupan mereka sejak awal sudah mulai berguna bagi orang lain. Minimal dapat membanggakan orang tuanya, demikian kata Badriah.

Sekolah yang sudah pernah memilik lima orang kepala sekolah sebelumnya, yakni Dra. Ainun Badasiah, Sumiali Ama, Samsuarti Ama, Hj. Marhamah S dan Hj. Chairul Bariah, sekarang setiap hari Jumat mengajarkan kepada anak-anak untuk menghafal Asmaul Husna.

Dengan hafalan nama-nama Allah yang indah itu, kata Baridah, diharapkan anak-anak semakin tahu dan kenal akan penciptanya. Sehingga ketika hendak berbuat sesuatu selalu mengiringkan kesadarannya dalam bingkai ketauhidan, efek yang diharapkan maka  apapun yang dikerjakan bisa memberikan nilai lebih baik karena tahu bahwa Allah selalu menyaksikan.

Saementara pada setiap hari Sabtu, jelas Baridah lagi, dalam rangka pengembara dirinya, seluruh anak-anak setelah melakukan senam massal dikutkan pada berbagai prgorgram yang dapat menambahkan wawasan dengan mengedepankan budaya setempat pada kearifan lokal.

Program yang dilaksanakan untuk itu antara lain, mengajari anak bertadarus, nasid, gotong royong  dan memberikan pendidikan tambahan khususnya pada dalam bidang mata pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia.

Semua program tersebut dapat berjalan dengan baik pada sekolah yang didirikan sejak Tahun 1983 ini, menurut Baridah, tidak lepas atas kerja keras dan ikhlas enam orang guru kelas dan  dua orang guru agama yang bertugas di sana, dan semuanya sudah sertifikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar