Langsa, Tabloid Presati
NAMANYA singkat saja. Hanya dua
kata, Nia dan Aulia. Terlahir di desa bukanlah keinginannya namun bukan berarti
dia tak rela, malah dia bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena melalui kehidupan
di desa Allah SWT telah menganugerahkan berbagai rahmatNya yang tidak
terhingga. Alam kehidupan desa telah membentuk jiwa Nia Aulia menjadi
bersahaja, hingga meletupkan sebuah cita-cita mulia dalam dadanya untuk terus
berbakti kepada warga yang tingga di desa.
Desa Matang Sijuek Timu,
Kecamatan Baktiya yang merupakan salah
satu daerah pertanian dan perkebunan di Kabupaten Aceh Utara, inilah tempat Nia
Aulia melihat dunia pertama kali pada tanggal 24 Nopember Tahun 1992. Kemudian
di desa ini juga dia dibesarkan, bermain-main bersama temannya, sambil menempuh
pendidikan mulai dari SDN3, SMPN1 hingga
SMAN1 semua sekolah tersebut berada di Kecamatan Baktiya.
Suasana desa yang masih kental
mengajari hidup dalam bingkai keagamaan, kesederhanaan, dan mengagungkan
nilai-nilai moral untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, telah
membentuk jiwa dan mental Nia, demikian panggilan akrabnya, untuk selalu saling
berbagi. Dari situlah terpatri cita-ciat sejak dari masa kecilnya untuk menjadi
orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Dokter spesialis anak, itulah
cita-cita awalnya. Namun seiring perjalanan waktu, Nia memperhatikan ada yang
lebih mendesak dibutuhkan warga terutama bagi kaum ibu yang tinggal di
desa-desa terpencil. Yakni bidan desa, yang selalu memberi bantuan kepada
ibu-ibu yang akan melahirkan.
Sejak itu cita-cita Nia pun ikut
berubah, walaupun masih searah. Nia sangat berkeinginan menjadi bidan desa yang
bertugas di desa terpencil. Maka itu setelah selesai sekolahnya di tingkat SMA,
anak pertama dari keluarga yang sederhana ini melanjutkan pendidikannya ke
Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Darussalam Lhokseumawe.
Dan untuk segera mewujudkan
cita-citanya itu, Nia yang punya hobbby membaca serta traveling kembali
melanjutkan studynya di Program D4 pada STIKES Yapeda, dengan harapan bisa
lebih cepat menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk membantu ibu-ibu di desa
terpenil. Semoga cita-cita Nia ini segera terkabul. (Jamal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar