Jumat, 23 Mei 2014

Rohana, Guru Teladan bak Mutiara dalam Cangkang Kerang



Langsa, Tabloid Prestasi

Rohana saat memimpin doa bagi anak-anak yang akan ikut Ujian Sekolah
JIKA perjalanan karir seorang guru dapat diumpamakan seperti rel kereta api dalam tiori relativitas Eisnten, maka pengalaman demi pengalaman yang menggempurnya dari waktu ke waktu tak ubahnya bagaikann cahaya yang melesat-lesat di dalam gerbong di atas rel itu. 

Relativitasnya berupa seberapa banyak sang guru itu dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang melesat-lesat tersebut. Analogi eksprimen itu tak lain, karena kecepatan cahaya bersifat sama dan absolut, serta  waktu relatif tergantung kecepatan gerbong, maka pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana, dan secapat apa penganagalaman yang sama tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain.

Banyak guru yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, sehingga jangankan dapat membuat pandai anak didiknya bahkan eksistensi dirinya sendiri pun makin lama semakin tak karuan, jangankan bisa jadi teladan bahkan dimana-mana dapat cemoohan. Namun tak jarang ada guru yang pengalamannya tidak terlalu panjang justru dapat mencerahkan hidupnya sepanjang masa, salah satunya seperti  Rohana   A, MA, SH, seorang guru agama di SD Negri 12 Kota Langsa, yang telah mengukir sejumlah prestasi dalam bidang pendidikan.

Guru seperti Rohana ini tak ubahnya bak mutiara dalam cangkang kerang. Langka didapat walaupun dicari sampai ke dasar laut. Betapa tidak,  dengan prestasinya  begitu gemilang itu namun tidak pernah membuat Rohana tinggi hati.

Ada jabatan dengan tidak jabatan baginya sama saja. Dia tetap bekerja mengajar anak-anak dengan berbagai cara agar mereka bisa memperoleh ilmu yang berguna. Bahkan menjelang pelaksanaan Ujian Sekolah bagi siswa kelas enam, dia juga mengajak dan memimpin mereka untuk melakukan doa bersama seraya mebaca yasinan agar mereka kuat fisik dan mental saat mengikuti ujian itu.

Walalupun sebelumnya dia sudah pernah diangkat menjadi Kepala Sekolah, dan sekarang statusnya kembali menjadi guru biasa dia tidak peduli. Padahal dirinya juga pernah meraih juara 1 guru prestasi Pendidikan Agama Islam tingkat SD se-Kota Langsa, juara 1 MTQ PGRI Aceh Timur, Juara II MTQ tingkat instansi dan Dinas Pendidikan Kota Langsa, Ketua KKG Pendidikan Agama Kota Langsa, Ketua KKG Kecamatan Langsa Kota, tutor Pendidikan Agama Islam tingkat SD se-Kota Langsa.

Prestasi Rohana sebenarnya bukan hanya itu, melainkan  juga pernah jadi tim penulis soal semester dan UAS Pendidikan Agama Islam tingkat SD se-Kota Langsa, Sekretaris Forum Silaturahmi antar pengajian Kota Langsa, dan pernah meraih penghargaan Walikota Langsa dalam hal mengayomi dewan guru, mengeluarkan zakat Mal PNS, jadi Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Langsa, wakil Ketua LBH guru Pendidikan Agama Islam tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di Kota Langsa.

Rohana, A. Ma, SH juga merupakan mantan Kepala SD Negeri 2 Alue Dua Langsa, adapun keberhasilan yang dicapai saat dirinya memimpin Kepala SDN 2 Alue Dua antara lain, membuka pengajian kelas IV A/B S/d VI A/B berjumlah 6 rumbel yang dimulai belajarnya setelah pulang sekolah, yaitu pada pukul 12.30 s/d 14.00 Wib, selain itu pada hari Jum'at mulai pukul 07.30 s/d 09.45 melaksanakan baca Yasinan bagi murid kelas IV s/d kelas VI, membentuk kelompok Dike yang selalu diundang pada hari Besar Islam dan membentuk Grup Asmaul Husna, Shalawat Badar serta Nasyid di sekolah SDN 2 Alue Dua Langsa.

(Asrul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar