Pidie Jaya, Tabloid Prestasi
Sekitar
175 unit rumah bantuan untuk warga Desa Buloh dan Beuracan, dikawasan
pengunungan Desa Buloh, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya,
dilaporkan sudah rusak sebelum warga mengisi rumah tersebut.
Menurut
pantauan wartawan, Minggu (20/4) rumah bantuan berlokasi yang berjarak 5
KM dari jalan Nasional Medan-Banda Aceh tersebut, yang dibangun pada
tahun 2006 dan tahun 2008 untuk peruntukan kaum dhuafa dan warga miskin
tidak layak huni, bahkan ada yang semen lantainya sudah pecah-pecah,
padahal rumah tersebut belum ditempati warga.
Kawasan Desa Buloh
merupakan kawasan pinggiran pengunungan dan merupakan salah satu
wilayah yang cukup parah saat konflik melanda Aceh, seluruh penduduk
saat itu mengungsi.
Selain ada bangunan rumah untuk warga miskin
100 unit tahun 2006, ada juga bangunan rumah dhuafa yang berjumlah 76
unit tahun 2008, ratusan rumah bantuan yang diperuntukan bagi warga
miskin tak dihuni.
Sebagian besar rumah bantuan berkonstruksi
beton tersebut dibiarkan terbengkalai tanpa diurus, sehingga diselimuti
lumut dan rerumputan.
Muhammad Nazir (28), warga Buloh, kepada
wartawan Minggu, (20/4), mengatakan, rumah bantuan yang tidak dihuni itu
guna diperuntukan untuk kaum Dhuafa dan warga miskin, namun dikarenakan
bangunan yang tidak bagus dan tidak adanya air bersih dikawasan
tersebut, makany warga tidak mau menempatinya.
Dikatakannya,
ratusan rumah bantuan Pemerintah Provinsi Aceh dengan mengunakan dana
APBA, yang terletak dikawasan pinggiran pergunungan tidak dihuni warga.
Rumah tersebut sudah selesai dikerjakan, namun karena letaknya sangat
jauh dari perkampungan, warga enggan untuk menempati karena fasilitas
pun tidak memadai semuanya seperti air bersih dan lain-lain.
Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Geuchik Desa Buloh, Ahmad Yani, ia
mengatakan, rumah bantuan yang diberikan kepada warga miskin di desanya
tidak ada penghuni serta saat ini hampir hancur semuanya. (Jamal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar